ARTI DARI KEBAHAGIAAN
Banyak orang yang inginkan hidupnya selalu bahagia, tetapi bagaimanakah sebenarnya kebahagiaan itu yang sesungguhnya. Disini sedikit tentang arti kebahagiaan itu sendiri yang saya ambil dari sebuah buku “Jangan Bersedih” karangan tim Divisi Ilmiah Darul Wathan.
- Orang yang bahagia adalah orang yang memberi nasehat pada orang lain, dan orang yang sengsara adalah orang yang menerima nasehat dari orang lain.
- Tiang kebahagiaan itu terletak pada keutamaan.
- Kebahagiaan itu ketika anda menyukai apa yang anda kerjakan, bukan mengerjakan apa yang anda sukai.
- Orang yang bahagia adalah orang yang mengambil pelajaran dari hari kemarin dan selalu diingat untuk dirinya sendiri. Sedangkan orang yang sengsara itu orang yang mengumpulkan pelajaran untuk orang lain dan kikir memberikannya untuk diri sendiri
- Kegembiraan anda di dalam rumah yang sederhana, lebih baik daripada kesedihan anda di dalam istana yang megah.
- Orang yang bahagia adalah orang yang bisa mengambil faedah dari masa lalunya, antusias untuk masa kininya, dan optimis dengan masa depannya.
- Orang yang menempuh jalan yang berliku-liku, tidak akan bahagia.
- Kebahagian manusia terletak pada lidah yang ia jaga.
- Tidak ada jalan menuju kebahagiaan dalam hidup ini, kecuali jika manusia hidup dengan bebas lepas dari belenggu syahwat dan tawanan hawa nafsu.
- Seandainya tidak ada agama, maka tidak ada kebahagiaan, dan hidup ini tiada nilainya. Namun kita menilik nenek moyang kita terdahulu lebih bahagia daripada kita dengan iman mereka, dan melihat para pemuda kita lebih sengsara daripada kita karena kebingungan mereka.
- Kecintaan anda yang menggelora terhadap ketaatan, kedekatan hati anda kepada Tuhan anda, dan keaktifan anda dalam beribadah, merupakan bukti atas kebahagiaan yang lebih utama.
- Kebahagiaan tidak dapat dibeli dengan harta, akan tetapi ia bisa dijual dengan harta.
- Pintu kebahagiaan tertutup di rumah yang terdengar suara istri lebih keras daripada suami, dan tangan suami melayang ke muka istri.
- Banyak orang yang mengira bahwa kebahagiaan terletak pada sesuatu yang mengakhiri kesengsaraan mereka.
- Mengingat akibat dari beberapa perkara itu berada di antara kebahagiaan dan kesengsaraan.
- Mempersembahkan hati kepada Allah, bertaubat kepada-Nya, ridho dengan-Nya, dan diridhoi oleh-Nya, mengisi hati dengan cinta pada-Nya, selalu mengingat-Nya, gembira dan senang dengan mengenal-Nya merupakan pahala yang cepat, surga, dan hidup yang tidak ada bandingannya sama sekali dengan hidup para raja.
Nantikan artikel-artikel yang bisa buat kita belajar akan makna kebahagiaan dan tetaplah jangan bersedih..........
yosss
BalasHapusmatur nuwun sanget kang kris..
BalasHapus